Novel Rindu Karya Tere Liye
Novel dengan cover putih abu-abu ini adalah
hasil barteran dengan seorang kawan, yup kawanku itu yang ada namanya tertulis
di cover, thanks to aning J.
Rindu bercerita tentang perjalanan haji
yang dilakukan pada periode penjajahan belanda. Dahulu kala jika umat muslim
ingin menunaikan ibadah haji maka alat transportasi yang diandalkan adalah
dengan kapal laut. Aku bukan pecinta kapal laut (juga bukan pecinta kapal sawat
K), tapi setelah membaca novel ini,
sepertinya aku tidak bisa menolak ajakan suami ku untuk berlibur ke batam
dengan naik kapal laut nya Pelni.
Rindu begitu indah mengisahkan hal-hal baru
yang tidak pernah terbayangkan bisa kita nikmati ketika mengarungi lautan
berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Rindu dapat membuat kita jatuh hati dengan
perjalanan laut, well at least itu yang aku rasakan.
Rindu memiliki beberapa tokoh penting di
dalam ceritanya, yang menurut aku tokoh-tokoh tersebut merupakan tokoh utama
(lhoo,,,jadi maksudnya pemeran utamanya buanyakk buanyakkk…*nyontek iklan*).
Ada satu keluarga bahagia yang nyaris sempurna, ada ulama masyhur alias terkenal,
ada tokoh patah hati L dan tokoh
pemimpin, juga ada perompaknya lho….
Rindu mengajarkan bahasa kemanusiaan yang
kental seperti yang islam anjurkan, rindu menyapa kita untuk tidak menghakimi,
mengajak kita bersahabat dengan orang-orang sekitar kita tanpa perlu kita
meributkan atribut-atribut yang menyertai para individu tersebut, dan rindu
menuliskan bahwa umur bukanlah suatu tolak ukur siapa yang pantas menjadi guru
dan siapa yang harus menjadi murid.
Maka sangatlah dalam makna novel ini,
tidaklah mengherankan jika Rindu menjadi pemenang Buku Islam Terbaik Kategori
Fiksi Dewasa pada Islamic Book Award 2015.
So…., selamat membaca Rindu… semoga kamu
menyukainya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar