Selasa, 23 Februari 2016


Novel Rindu Karya Tere Liye

Novel dengan cover putih abu-abu ini adalah hasil barteran dengan seorang kawan, yup kawanku itu yang ada namanya tertulis di cover, thanks to aning J.

Rindu bercerita tentang perjalanan haji yang dilakukan pada periode penjajahan belanda. Dahulu kala jika umat muslim ingin menunaikan ibadah haji maka alat transportasi yang diandalkan adalah dengan kapal laut. Aku bukan pecinta kapal laut (juga bukan pecinta kapal sawat K), tapi setelah membaca novel ini, sepertinya aku tidak bisa menolak ajakan suami ku untuk berlibur ke batam dengan naik kapal laut nya Pelni.

Rindu begitu indah mengisahkan hal-hal baru yang tidak pernah terbayangkan bisa kita nikmati ketika mengarungi lautan berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Rindu dapat membuat kita jatuh hati dengan perjalanan laut, well at least itu yang aku rasakan.

Rindu memiliki beberapa tokoh penting di dalam ceritanya, yang menurut aku tokoh-tokoh tersebut merupakan tokoh utama (lhoo,,,jadi maksudnya pemeran utamanya buanyakk buanyakkk…*nyontek iklan*). Ada satu keluarga bahagia yang nyaris sempurna, ada ulama masyhur alias terkenal, ada tokoh patah hati L dan tokoh pemimpin, juga ada perompaknya lho….

Rindu mengajarkan bahasa kemanusiaan yang kental seperti yang islam anjurkan, rindu menyapa kita untuk tidak menghakimi, mengajak kita bersahabat dengan orang-orang sekitar kita tanpa perlu kita meributkan atribut-atribut yang menyertai para individu tersebut, dan rindu menuliskan bahwa umur bukanlah suatu tolak ukur siapa yang pantas menjadi guru dan siapa yang harus menjadi murid.

Maka sangatlah dalam makna novel ini, tidaklah mengherankan jika Rindu menjadi pemenang Buku Islam Terbaik Kategori Fiksi Dewasa pada Islamic Book Award 2015.


So…., selamat membaca Rindu… semoga kamu menyukainya J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar